Biografi Ahok Sang Salmon Dari Laut Belitung


Baca Juga

Basuki Tjahaja Purnama yang lebih dikenal dengan nama Ahok dilahirkan di Desa Gantung, Belitung Timur pada tanggal 29 Juni 1966. Ahok merupakan sulung dari 4 bersaudara dimana sang ayah bernama Indra Tjahaja Purnama  ( Zhong Kim Nam ) dan sang Ibu bernama Buniarti Ningsing ( Bun Nen Caw ). Ahok merupakan warga negara Indonesia keturunan Tionghoa tapi memiliki jiwa nasionalisme melebihi waga negara pada umumnya, inilah yang membuat Ahok sangat didukung banyak kalangan karena semangatnya dalam mengubah bangsa ini menjadi lebih baik namun tak sedikit yang menolaknya karena kejujuranya dalam berpolitik sehingga tak heran banyak pihak yang merasa dirugikan dan berusaha menjatuhkan citra dirinya dengan melakukan diskrimasi etnis, suku, dan agama yang seharusnya tidak boleh dipakai dalam berpolitik dan kehidupan sosial apalagi sebagai bangsa yang majemuk yang menjunjung tinggi pancasila sebagai ideologi harusnya bangsa ini lebih dewasa dalam menghadapi perbedaan dalam kemajemukan bangsa.

Masa Kecil Ahok

Ahok mulai bersekolah di SDN 3 Gantung , Belitung Timur pada tahun 1972. seperti orang Tionghoa pada umunya saat masa kecilnya Ahok juga menerima diskriminasi dari teman - temanya karena dia seorang minoritas dan juga berbeda agama dengan teman-temanya. salah satu diskriminasi yang Ahok terima adalah Dia dilarang menjadi penggerek bendera di sekolah karena warna kulitnya dan juga Ia dilarang masuk kelas agama islam disaat teman-temanya belajar membaca Alquran padahal Ia juga sangat ingin seperti teman-temanya untuk bisa membaca Alquran. Walaupun kerap mendapat diskriminasi Ahok tetap tumbuh menjadi anak belitung dan hal ini tak lepas dari peran sang ayah dalam mendidik basuki untuk menjadi pribadi yang baik dan murah hati. Tahun 1977 Ahok melanjutkan sekolahnya di SMP N. 1 Gantung Belitung Timur , Sang ayah ternyata menyadari pontesi Ahok sebagai anak yang cerdas karena selalu menjadi juara kelas sehingga setelah tamat dari SMP Negeri 1 Gantung, usaha ayahnya sempat surut sehingga sang ibu harus ikut menyonkong keuangan dengan menjadi tukang cuci baju dan penjual kue. Ahok akhirnya dikirim ke Ibukota Jakarta untuk melanjutkan pendidikanya disana. Ahok lalu masuk SMA PSKD III Jakarta pada tahun 1981 untuk mengejar cita-citanya. Sang Ayah sangat berharap Ahok dapat menjadi dokter karena banyak orang di belitung yang meninggal karena tidak mendapat pelayanan kesehatan yang memadai.

Masa Muda Sebelum Berpolitik

Setelah lulus dari SMA PSKD III Jakarta , Ahok melanjutkan pendidikanya ke Universitas Kristen Indonesia ( UKI ) mengambil jurusan kedokteran sesuai dengan harapan ayahnya namun sayang suara hatinya berkata lain sehingga Ahok memutuskan untuk hengkang dari UKI dan masuk Universitas Trisakti mengambil jurusan Teknik Geologi di Fakultas Teknik Mineral. Setelah mendapatkan gelar insinyur geologi Ahok pulang kampung ke Belitung dan mendirikan CV. Panda yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan Timah. 2 Tahun kemudian Ahok kembali melanjutkan pendidikanya di sekolah tinggi ilmu manajemen Prasetya Mulya dan mendapatkan gelar S2. Ahok sempat bekerja di bawah naungan PT. Simaxindo sebagai staf direksi bidang analisa biaya dan keuangan proyek. Setelah berhenti bekerja untuk PT. Simaxindo Ahok mendirikan pabrik pengolahan pasir di belitung namun sayang karena kebijakan pejabat yang korup dan sewenang - wenang akhirnya pabrik pengolahan pasir miliknya gulung tikar dan Ahok berniat ke Kanada bersama temanya namun niatnya tidak direstui sang ayah yang malah menyuruh Ahok tetap di Indonesia dan mengatakan pada Ahok bahwa suatu hari nanti rakyat akan mencarinya untuk memperjuangkan hak dan nasib mereka dari para penjabat yang korup. jika tidak setuju maka ubahlah sendiri jangan lari serta orang miskin jangan lawan orang kaya dan orang kaya jangan lawan pejabat. itulah yang diajarkan oleh Ayahnya.

Masuk Dunia Politik

Setelah Ayahnya meninggal , Basuki baru terjun ke dunia politik namun sang Ibunda awalnya tidak setuju dengan niat Ahok tetapi setelah mendengarkan niat dan pesan sang Ayah yang diberikan pada Ahok akhirnya sang Ibu setuju. Ahok merintis karier politiknya dari bawah dimana pertama kalinya Ia bergabung dengan partai kecil di bawah naungan Partai Perhimpunan Indonesia Baru ( PPIB ) yang diketuai Dr. Sjahrir, Satu tahun kemudian Ia mencalonkan diri menjadi anggota legislatif DPRD Belitung Timur periode 2004 -2009. dengan paham demokrasi yang Ia junjung Ahok tidak melakukan kampaye seperti caleg lainnya dengan mebagi-bagikan uang. toh, akhirnya dia terpilih juga sebagai anggota DPRD Belitung Timur periode 2004 - 2009. Selama menjadi anggota DPRD Ahok menunjukkan integritas dengan menolak melakukan korupsi dan KKN dan sering terjun ke lapangan untuk mendengar keluh - kesah masayrakat. Ahok juga melakukan transparasi keuangan melalui website pribadinya sehingga masyarakat dapat mengetahuinya. apa yang Ahok lakukan adalah menjunjung tinggi konstitusi sebagaimana sesuai dengan sumpah jabatan. setelah 7 bulan menjabat sebagai anggota DPRD banyak pihak yang mendorongnya untuk maju sebagai Bupati agar lebih banyak lagi perubahan yang dapat Dia lakukan di Belitung Timur.

Menjadi Bupati Belitung Timur

Tahun 2005 Ahok maju dalam Pilkada Bupati Belitung Timur, dengan mempertahankan gaya demokrasinya dimana Ahok tidak melakukan kampaye dengan bagi-bagi duit ataupun baju kaos melainkan nomor telpon miliknya karena menurutnya yang rakyat butuhkan adalah nomor telpon pejabat agar ketika ada ketidakadilan terjadi maka rakyat dapat mengadukanya kepada pejabat agar menjadi adil. dengan cara unik dan berbeda dari para kader lain yang memanfaatkan money politik untuk mencari dukungan ternyata Ahok berhasil memperoleh 37,13% suara masyarakt di Belitung Timur dan terpilih sebagai Bupati Belitung Timur 2005-2010. Hal ini menjadi sejarah di dunia politik Indonesia untuk pertama kalinya WNI keturunan Tionghoa dan Beragama Non- Muslim ( Kristen ) bisa terpilih menjadi Bupati di wilayah yang mayoritas penduduknya Muslim.
ahok saat jadi bupati belitung timur
Ahok saat Bupati
Saat menjadid Bupati , banyak pihak yang tidak menyukai integritas yang Ahok lakukan dan sempat ada Isu untuk tidak memberikan hormat pada Ahok saat Upacara Bendera karena dianggap kafir namun Ahok menanggapi dengan santai dan siap ditembak mati jika harus. Selama menjadi Bupati Ahok memberangkatkan lebih dari 100 ustad yang belum bergelar haji, mempermudah dan membantu pembangunan masjid, serta ikut safari ramadhan. Ahok juga membuat program asuransi bagi semua warganya sehingga semua warga mendapat pelayanan kesehatan gratis, mengratiskan biaya sekolah dari sd samapi sma, melakukan perbaikan dan pengaspalan jalan sampai pelosok daerah, dan Anti korupsi dari pihak manapun. Banyak pihak yang akhirnya mendorong Ahok untuk maju sebagai gubernur pada tahun 2007 agar bisa mengubah seluruh provinsi Bangka Belitung dengan program-programnya di Belitung Timur sehingga akhirnya Ahok meninggalkan kursi empuk Bupati dan ikut pencalonan menjadi gubernur. Pencalonan Ahok mendapat dukungan penuh dari tokoh pluralisme nasional dan juga manta presiden RI Abddurahman Wahid. namun sayang dalam pilkda ini Ahok kalah dari lawanya Eko Maulana Ari. pilkada ini disinyalin ada permainan oknum kpu dimana daftar pemilih isi tangan dan juga adanya manipulasi suara masuk.
ahok di dpr ri
Ahok di DPR RI
Pada Tahun 2009 , Ahok Ikut Pemilihan DPR RI dibawah naungan Partai Beringin ( Golkar ) walaupun hanya ditempatkan di urutan terbawah padahal kursi DPR RI di Bangka Belitung Hanya ada 3 Ahok sukses terpilih berkat putusan MK sesuai suara terbanyak. Ahok duduk di komisi II DPR RI ia dikenal sebagai figur dan lawan politik yang apa adanya. selama di DPR Ahok meciptakan standar baru bagi para anggota DPR lain untuk tidak KKN, Anti Korupsi, dan Melakukan Transparasi Keuangan. Ahok juga memperjuangkan perbaikan sistem pengkaderan kepala daerah untuk mencegah para koruptor menjadi penjabat publik dimana KPU dan BASWALU harusnya bisa menciptkan lapangan yang rata agar PNS-PNS dan aktivis yang idealis bisa bersaing yang sama rata dengan para pengusaha yang mengandalkan uang untuk terpilih. menuruntnya di dalam demokrasi koruptor dan aktivis idealis memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi kepala daerah dan harusnya KPU dan BASWALU harus bisa mencegah hal ini terjadi.

Menjadi Wagub DKI Jakarta

Tahun 2012, Ahok mencalonkan diri menjadi wagub DKI dibawah pinangan Prabowo Subianto yang bernaung di bawah bendera Gerindra. Ahok dipasangkan dengan Joko Widodo eks wali kota solo yang terkenal mengayomi rakyat disana dan dikenal dengan blusukan dadakan serta kerendahan hatinya. Jokowi-Ahok terkenal dengan kemeja kotak-kotak yang mereka gunakan selama kampaye dan sempat menjadi tren fashion di tanah air. Jokowi-Ahok terpilih setelah melewati 2 putaran pemilihan dimana pada putaran pertama mendapatkan sura tertinggi dari 5 calon dengan mengantongi 42,60 % dan dilanjutkan dengan putaran kedua dan sukses mengalahkan duet foke-nara ( gubernur sebelumnya ) dengan memperoleh 53,82 % suara. selama menjadi wagub banyak hal yang terjadi baik masalah diskriminasi maupun pihak pihak yang tak suka dengan gaya kepemimpinan Ahok yang tegas dan Bicara ceplas ceplos yang membuat banyaj pihak merasa tersinggung walaupun sebenarnya Ahok tidak membeberkan nama pihak - pihak tersebut. 
ahok saat wagub
Ahok sebagai Wagub DKI Jakarta
Bagi seorang pengamat politik Boni Hargens sosok Ahok patut diapresiasi sebagi seorang wagub yang tegas dan memiliki integritas dalam membenahi Jakarta yang sudah porak - poranda karena salah urus dari para pendahulu. jakarta penuh dengan bandit dan Ahok datang untuk menghajar Bandit - Bandit di Ibukota Jakarta. otomatis kalo banyak pihak yang tersinggung berarti itu para bandit ngak senang karena sumber keuangan dan pemasukanya diberantas habis oleh Ahok karena tidak sesuai dengan peraturan perundang - undangan dan Konstitusi. 

Belajar Menjadi Ikan Salmon

Ahok merupakan salah satu Tokoh nasional yang wajib diapreasisasi karena kinerja dan komitmenya dalam membangun bangsa ini ke arah yang lebih baik meskipun berasal dari kaum minoritas tapi Ahok tidak berkecil hati dan terus berjuang mencapai cita-citanya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih,jujur, dan transparan. Terpilihnya Ahok sebagai Bupati dan Wagub membuktikan bahwa demokrasi di Indonesia sudah mengalami perbaikan walaupun masih belum 100 % namun ini bisa dijadikan momentum bagi para aktivis idealis lain untuk berkiprah membangun negeri walaupun berasal dari kaum minoritas. sentimen yang mengatakan bahwa warga keturunan tidak peduli dengan sesama dan hanya mementingkan diri sendiri seperti harus dibuang jauh karena banyak warga keturunan yang justru memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi dan lebih baik dari masyarakat umum. Ahok juga membuktikan bahwa politik uang bukanlah cara yang benar untuk terpilih sebagai kepala daerah melainkan sikap mengayomi rakyat dan menjadi penyambung lidah rakyat di pemerintahan adalah cara yang paling efektif. Ikan Salmon terkesan berenang melawan arus air sehingga menjadi ikan yang mahal. walaupun banyak rintangan asalkan tetap berpegang teguh pada prinsip maka pasti kita bisa menjadi sosok seperti Ahok yang terkesan melawan arus dunia politik yang gelap daripada menjadi ikan mati yang mengikuti arus air , tidak berdaya dan hanya siap dikesot dan digoreng pada saat tertentu lebih baik menjadi ikan salmon guys....

Penghargaan 

<< Tahun 2006 Ahok dinobatkan sebagai salah satu Tokoh yang mengubah Indonesia oleh majalah Tempo
<< Tahun 2007 Ahok dinobatkan sebagai Tokoh Anti Korupsi oleh Gerakan Tiga Pilar Kemitraan.

Bonus Sotosop Jokowi-Ahok dari Kaskusker 
jokowi-ahok jakarta baru
Jokowi-Ahok
Selamat Berjuang Bung Ahok dan Lanjutkan Pemerintahan Indonesia Yang Bersih Dan Anti Korupsi


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Biografi Ahok Sang Salmon Dari Laut Belitung"

Post a Comment